Jumat, 29 April 2016

Sejarah Desa Kepuh

     Sejarah Desa Kepuh 
Desa Kepuh dengan luas wilayah +/- 170,575 Hektare dan terletak 1,5 Km dari Kecamatan Kertosono dan 23 Km dari Kabupaten Nganjuk, memiliki sejarah sebagai berikut:
Sejarah Desa Kepuh bermula pada jauh sebelum masa pendudukan oleh Belanda, ada beberapa orang yang menurut cerita berasal dari Kerajaan Mataram mendatangi suatu wilayah, yang pada saat itu daerah tersebut masih berupa hutan heterogen, dan membuat sebuah sebuah hunian bersama. Untuk membuat hunian bersama mereka menebangi hutan di sekitar daerah tersebut.
Menurut cerita dari para pendahulu Desa Kepuh, awalnya mereka menempati wilayah tersebut tepatnya di daerah Balongboto. Dan pada saat ini, di wilayah Balongboto tersebut telah didirikan sebuah bangunan pabrik Kertas yang bernama PT. Jaya Kertas Kertosono. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya beberapa bekas peninggalan mereka di daerah tersebut pada saat awal pembangunan PT Jaya Kertas Kertosono, di antaranya berupa bekas bangunan terbuat dari batu bata, arca dan perkakas rumah tangga seperti piring kuno, gelas kuno dan lain-lain. Adanya bangunan batu bata yang besar tersebut oleh warga desa pada saat itu memberi nama Balongboto.
Berdasarkan cerita para pendahulu Desa Kepuh, mereka memperluas lahan sebagai wilayah kekuasaan mereka. Mereka memperluas wilayah kekuasaannya dengan membuka lahan tersebut dan menandai batas wilayah mereka dengan pohon Kepuh di setiap sudutnya. Dengan batas tersebut akhirnya mereka menamai wilayahnya dengan sebutan wilayah Kepuh.
Sekelompok orang tersebut bermusyawarah tentang siapa yang akan menjadi pemimpin. Dari musyawarah tersebut ditunjuklah Raden Sosro Bau sebagai pemimpin mereka. Pemerintahan R. Sosro Bau ini berlangsung cukup lama hingga masa penjajahan Belanda. Dan pada masa penjajahan Belanda, mulailah dibentuk dan ditetapkan nama wilayah tersebut sebutan Desa Kepuh sebagai penyelenggaranya dibentuk pula pemerintahan desa yang pimpin oleh seorang demang dengan cara ditunjuk langsung oleh para penghuni desa tersebut. Adapun jabatan Demang/ Kepala Desa berturut turut adalah sebagai berikut :
NO
NAMA
TAHUN
KETERANGAN
1
SONONTIKO

Dipilih rakyat
2
KARTO

Dipilih rakyat
3
RACHMAT

Dipilih rakyat
4
KAJI

Dipilih rakyat
5
DJINO

Dipilih rakyat
6
SANTOSO
1954 - 1972
Dipilih rakyat
7
NALI WIDODO
1972 - 1990
Dipilih rakyat
8
SUMARTONO
1990 – 2007
Dipilih rakyat
9
DAVID WILIANTO
2007 – Sekarang
Dipilih rakyat

Di Desa Kepuh juga terdapat suatu sejarah yang hingga saat ini masih diperingati warga sehabis panen sebagai Bersih Desa, yaitu hari Jum’at Pahing. Pengambilan hari Jum’at dikarenakan Jum’at dianggap sebagai hari keramat umat Islam. Sedangkan Pahing adalah nama penunggu/penghuni sebuah pohon yang menurut kepercayaan orang dulu berupa Roh halus Gondoruwo. Dan masih kepercayaan masyarakat bahwa kalau ada orang Kepuh mepunyai hajad, sosok yang namanya Pahing ini sering mengganggu bila tidak diberi sesaji di pohon tersebut. Dan hingga sekarang Bersih Desa Kepuh dilaksanakan setiap hari Jum’at Pahing sehabis masa panen oleh warga Desa Kepuh.
.
Secara administratif, Desa Kepuh terletak di wilayah Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pelem, di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Nglawak, di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Tanjung, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Tembarak.

Jarak tempuh Desa Kepuh ke ibu kota kecamatan (Kec. Kertosono) adalah 2,5 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 23 Km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 0,75 jam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar